Saturday 11 February 2017

Bismillah

dimulakan dengan bismillah
disudahi dengan alhamdulillah
begitulah sehari dalam hidup kita
mudah mudahan diberkahi Allah

jadi inget waktu smp nasyid lagu ini wkwk

no gak bakal bahas lagu ini

ngeliat blog temen yang ngebahas tentang jurusan kuliah.
aku jadi pengen bahas juga.
BTW INI KEBIASAAN NGETIK SINGKAT SUSAH JUGA YA

ya kembali ke topik

"Kamu ngambil apa? Kedokteran ya?"
suatu pertanyaan yang bikin aku kaget, seorang yang gak begitu dekat,  menyimpulkan bahwa aku mungkin milih kedokteran sebagai jurusan yang aku ambil untuk ke jenjang perkuliahan.
well, the answer is no, a big NO.
"kenapa kok mikir aku kedokteran?"
"habis kamu kan pinter biasanya anak pinter ambil kedokteran"
alasan yang logis. masuk akal. dan aamiin, dibilang pinter hehe.
"terus masuk apa dong?"
"ilmu komunikasi".
"komunikasi? lintas dong?"

iya.
sempat mikir, kenapa aku harus lintas? padahal, sepertinya, kemampuanku memang di IPA, I mean, liat nilaiku, bagus, sangat bagus malah. tapi, kalo dipikir, aku bener-bener gak tau harus memilih apa, kalo emang aku harus gak lintas dari jurusanku, IPA. teknik? no, aku gak suka fisika. kedokteran? kesehatan? aku bukan orang yang telaten untuk soal begituan, lagian, aku orangnya suka jijik. farmasi? i'd love to. but something changed my mind, lol.
dan yang paling penting, alasan ku memilih komunikasi adalah: cita-cita!

cita-citaku sederhana, bekerja di sebuah stasiun TV. cita-cita yang gak begitu tinggi, bahkan sepele, mungkin, tapi itulah yang paling aku inginkan.

gak disetujui orangtua? pasti.
orangtua mah pengennya kita yang pasti-pasti aja, kerja jadi PNS, contohnya. ntah kenapa, I hate the idea of PNS. apa karena itu salah satu "budaya" peninggalan Belanda? ntahlah. sempat disuruh masuk akpol, akmil, dan sebagainya. "badanmu cocok" alasannya.

semakin kesini, aku semakin yakin sama jurusan yang aku inginkan. jurusan yang lain gak lagi terdengar menarik. yang bikin bingung sekarang adalah : dimana?
bermodalkan info dari internet, dan sebuah buku, aku memilih sebuah PTN di Jawa Barat. aku sudah mantap saat itu. sampai kemudian sebuah universitas nomor 1 di Indonesia memberikan presentasinya di sekolahku. jder. bingung deh. yang jelas universitas nomor 1 itu menjanjikan, siapa sih yang gak mau masuk dan kuliah di sana? tapi, apakah aku mampu? dengan passing grade setinggi itu, dan pesaingku yang dari sabang sampai merauke itu? sampai di detik saat aku ngetik tulisan ini pun aku masih dilanda kegalauan. ditambah lagi peraturan SNMPTN yang mengharuskan memilih 1 PTN yang berada dalam satu wilayah dengan pendaftar, berarti aku harus memilih satu di daerahku, Jawa Timur.

aku pikir, setelah menentukan jurusan, aku akan lega. ternyata masih ada kegalauan yang menanti setelahnya.

Bismillah
semoga apapun yang menjadi pilihanku, itulah yang terbaik buatku.
Aamiin...

No comments:

Post a Comment